Sendiri. Sebuah kata yang sangat miris di hati siapa saja. Suatu perasaan menusuk yang tidak bisa disembuhkan tanpa kehadiran seseorang. Dan hal itu hampir menjadi makanan sehari-hari gue, dan mungkin saja kalian!
Kata 'sendiri', dalam konteks seorang Samuel Toga, bukanlah sebuah keadaan dimana gue dikurung disebuah kamar dalam keadaan gelap, bukan! Tetapi 'sendiri' dalam hal ini membawa kita menuju ke sebuah jurang kepenatan yang dalam, bernama C-I-N-T-A. Satu kata yang sangat membosankan di kuping kita sehari-hari. Tetapi tentu saja hal itu bisa menusuk kita sangat dalam di kala kita mencoba untuk merasakannya lebih jauh.
Jika loe berpikiran bahwa isi post-an ini hanya sebuah curhatan jomblo kesepian, mungkin saja loe benar. Dan gue mau bertanya. Kira-kira, apakah salah gue sehingga gue terperosok ke dalam lembah kesendirian ini? Sudahkah loe menemukan kesalahan gue, sehingga gw terjebak ke keadaan seperti ini? Orang bilang tidak ada manusia yang sempurna. Tetapi nyatanya, ketidaksempurnaan itu terus menghantui diri gue, seiring gue tenggelam dalam kesendirian ini.
All these things, lead me to one question:
Kata 'sendiri', dalam konteks seorang Samuel Toga, bukanlah sebuah keadaan dimana gue dikurung disebuah kamar dalam keadaan gelap, bukan! Tetapi 'sendiri' dalam hal ini membawa kita menuju ke sebuah jurang kepenatan yang dalam, bernama C-I-N-T-A. Satu kata yang sangat membosankan di kuping kita sehari-hari. Tetapi tentu saja hal itu bisa menusuk kita sangat dalam di kala kita mencoba untuk merasakannya lebih jauh.
Jika loe berpikiran bahwa isi post-an ini hanya sebuah curhatan jomblo kesepian, mungkin saja loe benar. Dan gue mau bertanya. Kira-kira, apakah salah gue sehingga gue terperosok ke dalam lembah kesendirian ini? Sudahkah loe menemukan kesalahan gue, sehingga gw terjebak ke keadaan seperti ini? Orang bilang tidak ada manusia yang sempurna. Tetapi nyatanya, ketidaksempurnaan itu terus menghantui diri gue, seiring gue tenggelam dalam kesendirian ini.
All these things, lead me to one question:
Am I Born To Be Alone ?
Sebuah pertanyaan yang menyeramkan. Gue tau gue tidak se-pathetic itu. Tapi, kenyataan memaksa gue untuk bertanya demikian. Kira -kira, apakah gue sudah dikategorikan sebagai manusia yang terlalu desperate sehingga mengajukan pertanyaan sebodoh itu, ataukah hanya kekesalan seorang remaja belaka? Oh Tuhan Tolonglah!
Tetapi, seiring diri ini berpikir ke depan, pikiran positif perlahan-lahan mulai mencuat di otak gue. Dalam situasi seperti ini, Teman-Teman adalah salah satu jawaban yang paling tepat untuk nge-solve semuanya. Untuk apa mereka diciptakan, kalo tidak untuk menemani kita. Betul kan? namanya juga t-e-m-a-n! Dan sebuah teman yang baik adalah sebuah obat dikala kesendirian menghadang. Seorang teman bisa merubah kita dari sampah menjadi emas dalam waktu sekejap. Dan seorang teman tentu saja bisa menghancurkan kesendirian kita dengan mudah. Maka dari itu, hal yang paling gue takutkan adalah kehilangan teman. Karena kalau gue kehilangan teman, akan seperti apa hidup gue kelak? Gue cuma bisa menjadi manusia yang hambar cinta dan berkepribadian kosong. Walaupun begitu, gue sangat tahu bahwa kita tidak akan kehilangan TUHAN sekalipun kita kehilangan apa-apa di dunia ini. Dia adalah sebuah tambatan yang tidak akan pernah lepas dari hidup kita. Gue tau itu. Tapi ya, dalam keadaan sehari-hari, tetap saja kita akan hampa bila tidak ada seorang Teman. Jadi kesimpulannya, seorang teman tentu saja menjadi salah satu faktor penyelamat bagi kesendirian kita.
And luckily, i still have my own friends!
Tetapi, seiring diri ini berpikir ke depan, pikiran positif perlahan-lahan mulai mencuat di otak gue. Dalam situasi seperti ini, Teman-Teman adalah salah satu jawaban yang paling tepat untuk nge-solve semuanya. Untuk apa mereka diciptakan, kalo tidak untuk menemani kita. Betul kan? namanya juga t-e-m-a-n! Dan sebuah teman yang baik adalah sebuah obat dikala kesendirian menghadang. Seorang teman bisa merubah kita dari sampah menjadi emas dalam waktu sekejap. Dan seorang teman tentu saja bisa menghancurkan kesendirian kita dengan mudah. Maka dari itu, hal yang paling gue takutkan adalah kehilangan teman. Karena kalau gue kehilangan teman, akan seperti apa hidup gue kelak? Gue cuma bisa menjadi manusia yang hambar cinta dan berkepribadian kosong. Walaupun begitu, gue sangat tahu bahwa kita tidak akan kehilangan TUHAN sekalipun kita kehilangan apa-apa di dunia ini. Dia adalah sebuah tambatan yang tidak akan pernah lepas dari hidup kita. Gue tau itu. Tapi ya, dalam keadaan sehari-hari, tetap saja kita akan hampa bila tidak ada seorang Teman. Jadi kesimpulannya, seorang teman tentu saja menjadi salah satu faktor penyelamat bagi kesendirian kita.
And luckily, i still have my own friends!
So, eventhough i am lonely in my love life,
but surely, i am not alone in my real life! :)
but surely, i am not alone in my real life! :)
4 comments:
cieeeeeee. curahan hati seorang samuel togaaa.
it's deep maaaan! hahahaha.
mungkin sahabat kalii yah bukan teman. soalnya kalau teman yaa ga begitu dekat dibandingkan sahabat. makanya perjuangan banget kan buad dpt shbt. hahaha. . sahabat itulah yang akan menemani lo. tp jgan bersandar sepenuhnya jga tog, sama orang-orang di sekitar lo. karena lo akan kecewa. bukanna nakut-nakutin lhoo. tp yang namanya sudah bersandar 100%, karena ga selamanya kan orang terdekat kita itu menyenangkan kita. sahabat dekat ajaa pasti bisa berantem jugaa kan. yaa walaupun memang baikan lagi. pst ngerasain pahitna jugaa.hahaha. waahh, komen guw panjang gila!!
aduuh mei, panjang juga ya komen lo.. makasih deh atas sarannyaaa.. yah, semoga gw bisa menghadapi hidup ini dengan cemerlang, dan berusaha tidak sepenuhnya bersandar pada sahabat, hahaha
muueeenggg....
ada apaa....r u in love? =o
Post a Comment